Kata “yoga” berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung makna
sebagai sebuah aktivitas di mana seseorang harus memusatkan seluruh
pikiran agar dapat mengendalikan panca inderanya. Hal ini berarti bahwa
kita harus mampu mengontrol, mengatur, dan berkonsentrasi penuh sehingga
dapat menciptakan keselarasan serta keseimbangan antara pikiran, jiwa,
dan tubuh.
Senam yoga telah dipraktikkan sejak 4000 tahun yang lalu. Orang-orang
Barat sudah mulai mengenal latihan ini sejak 30 tahun terakhir. Mereka
mulai merasakan manfaat besar dari berlatih yoga, yakni mencapai
fleksibilitas dan mengurangi stress. Saat ini, ada jutaan orang Amerika
yang sudah menuai manfaat yoga. Itu sebabnya perkembangan yoga di
Amerika tak bisa disebut sebagai tren semata. Gairah orang Amerika untuk
beryoga sudah lebih dari sekedar kebutuhan untuk berlatih atau
kesehatan fisik, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Selain yoga
centers yang sudah menyebar hampir di seluruh pelosok negeri,
kelengkapan pendukung latihan pun turut tumbuh menyertainya, seperti
kaus, celana, matras yoga, atau alat bantu lainnya yang kerap dipakai
dalam latihan fisik. Asosiasi-asosiasi yoga dari berbagai aliran,
seperti lyengar Yoga, Ashtanga Yoga, dan sebagamya dibentuk di hampir
setiap negara bagian. Dan, least but not last, adalah adanya
International Yoga Alliance (IYA) yang dikreasi oleh orang-orang
Amerika. Hampir mirip seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, organisasi ini
seolah ingin menjadi paying bagi seluruh aliran dan tradisi yoga yang
ada di muka bumi. Mereka membuat standard an ketentuan, seperti
kurikulum dalam menyelenggarakan pelatihan bagi para yogi (teacher
training). Harus diakui, orang Amerika sangat piawai dalam membuat
sistematika, mengemas, kemudian “memasarkannya” yoga. Meskipun
sebenarnya kita semua tahu bahwa yoga berasal dari India, ribuan
kilometer di seberang benua Amerika.
Di Indonesia sendiri, senam yoga mulai dikenal tahun 90-an.
Perkembangan yoga di Indonesia, khususnya Jakarta, dimulai ketika
terjadi krisis ekonomi vang terjadi pada pertengahan tahun 90-an,
membuat banyak dampak dalam masyarakat, di antaranya stress. Mereka yang
dilanda stress itu mulai menyadari bahwa pengobatan medis tak cukup
ampuh mengobati penyakit yang sumbernya dari psikis atau mental. Mereka
lantas mulai berpaling pada upaya penyembuhan alami, diantaranya
beryoga. Hal lain yang menjadi vitamin perkembangan yoga adalah
kebiasaan yang dibawa anak-anak Indonesia yang pernah belajar di luar
negeri, khususnya Amerika Serikat. Anak-anak yang berasal dari keluarga
A+, atau kelompok paling atas dari menengah-atas, yang ketika sekolah
atau tinggal di Amerika sudah mengenal dan berlatih yoga, kemudian
merasakan manfaatnya. Mereka lantas meneruskan kebiasaan tersebut
sekembalinya ke tanah air. Selain mereka, banyak juga orang Indonesia,
yang walaupun tidak ke Amerika, tapi cukup terbuka pada perkembangan
gaya hidup mondial, turut menjadi amunisi ampuh bagi ledakan yoga di
kota-kota besar Indonesia.
Dalam delapan tahun terakhir ini, perkembangan tempat untuk berlatih
yoga atau yoga center di Indonesia, Jakarta khususnya, meningkat dengan
pesat. Animo dan kegandrungan masyarakat Jakarta yang berpenduduk
sembilan juta lebih ini untuk beryoga menunjukkan grafik yang meningkat.
Pemberitaan dan publikasi yoga di media, baik cetak maupun elektronik,
seperti terus mengalir tiada henti.
Sejak tahun 2008, Bali Spirit Festival menjadi pionir dalam
menyelenggarakan festival yoga di Indonesia berskala internasional.
Sementara di tahun 2010, Namaste Festival juga mulai diadakan di
Jakarta. Meskipun memiliki kemasan berbeda, namun keduanya memiliki
benang merah yang sama, yakni mempopulerkan yoga sebagai sebuah gaya
hidup bagi masyarakat Indonesia.
Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Senam Yoga
Setiap orang memiliki energi atau aliran panas yang berasal dari
dalam tubuh. Dengan senam yoga, kita akan belajar bagaimana cara
mengarahkan energi tersebut kepada sesuatu yang bersifat konstruktif.
Sebagai olah seni dan jiwa, yoga mengombinasikan pengendalian
pikiran, pernapasan, dengan latihan fisik. Gerakannya cenderung halus
dan tidak terburu-buru. Dalam latihan yoga, setiap postur yang diajarkan
memiliki arti yang berbeda—entah itu arti untuk tubuh atau pikiran.
Postur duduk, misalnya, dimaknai sebagai pose untuk relaksasi. Sementara
postur berdiri, dimaknai sebagai cara untuk
membangkitkan energi.
Berbeda dengan aktivitas fisik lainnya, senam yoga memiliki dua macam
disiplin praktik, yakni gerak dan diam. Disiplin gerak bermanfaat untuk
menguatkan fisik, menghilangkan kekakuan sendi dan otot, serta
mengontrol kesehatan saraf dan kelenjar tubuh. Sementara disiplin diam
akan mengajarkan kita cara untuk fokus memusatkan konsentrasi. Manfaat
yang dirasakan adalah dapat lebih mengontrol emosi serta
meningkatkan daya ingat.
Proses Yoga
Banyak yang masih beranggapan bahwa senam yoga hanyalah sekadar
meregangkan otot semata. Padahal, meskipun peregangan otot memang
dibutuhkan, namun yoga sebenarnya berusaha menciptakan keselarasan dalam
tubuh melalui peningkatan fleksibilitas dan kekuatan otot. Hal ini akan
tercapai melalui berbagai pose atau postur yang diajarkan dalam yoga.
Masing-masing pose memiliki manfaat fisiknya sendiri. Pose-pose yoga ini
dapat dilakukan secara dinamis dengan gerakan-gerakan yang dapat
membuat energi panas dalam tubuh meningkat dengan cepat (aliran vinyasa
yoga), atau dilakukan secara perlahan demi mencapai stamina tubuh yang
baik dan keseimbangan postur yang sempurna dari setiap pose. Pose-pose
dalam yoga pada dasarnya sama, yang membuatnya tampak berbeda adalah
cara sang yogi (guru yoga laki-laki) atau yogini (guru yoga perempuan)
dalam mengajarkan muridnya, aliran yoga apa yang diusung oleh sang guru.
Praktek Yoga
Seorang pengajar yoga seringkali akan berkaca langsung pada latihan
yoga tiap muridnya. Hal ini amatlah wajar karena memang latihan dan
pengalaman tiap individu dalam beryoga akan memberi hasil yang
berbeda-beda. Satu poin yang menakjubkan soal yoga adalah latihan anda
akan terus berkembang dan berubah seiring dengan jam terbang anda
berlatih yoga. Itu sebabnya senam yoga tak pernah terasa membosankan.
Ya, pose-pose yoga memang tidak banyak berubah, itu-itu saja, tetapi
hubungan anda dengan pose-pose tersebut akan terus berkembang.
Jika dulu dalam pose tertentu keseimbangan anda masih belum sempurna,
mungkin setelah berlatih yoga lebih rutin, otot-otot anda kian
fleksibel sehingga tampilan postur tubuh anda semakin terlihat indah
kala melakukan pose yang dulu terlihat kaku itu. Hal Inilah yang akan
menyemangati anda untuk terus berlatih yoga, the noncompetitive spirit
of yoga. Semangat itu juga akan membawa anda untuk melepas ego, bahwa
tak ada yang lebih benar dari yang lainnya. Tiap orang hanya berusaha
untuk melakukan apa yang mereka bisa semaksimal mungkin.
Itu sebabnya, setiap orang bisa berlatih yoga.
Pilih Jenis Senam Yoga Anda
Yoga memiliki banyak gaya dan aliran yang berbeda. Jika anda adalah
seorang pemula yang ingin mulai beryoga, ada baiknya bila memilih aliran
yoga yang sesuai dengan kebutuhan anda. Bila anda pernah mencoba yoga
tertentu dan merasa tidak cocok dengan model yoga tersebut, jangan kapok
untuk mencoba gaya yoga lainnya.
Pasti ada yang cocok dan sesuai dengan anda! Jangan lupa, tak perlu
memaksakan diri untuk menguasai aliran tertentu. Karena kemampuan tubuh
setiap individu itu berbeda.
Tak ada yang salah atau benar dalam yoga, semua selalu disesuaikan dengan kemampuan tubuh dan kondisi masing-masing orang.
1. Bikram Yoga
Diperkenalkan oleh Bikram Choudory. Salah satu aspek bikram yoga
adalah dilakukan dalam ruangan tertutup bersuhu tinggi, antara 32-42°C,
dengan tingkat kelembapan tertentu.
INTI LATIHAN: ruang kelas bersuhu tinggi, durasi latihan 90 menit—45
menit pose-pose berdiri, 45 menit setelahnya melakukan pose-pose di
lantai. Terdiri dari dua latihan pernapasan, 26 latihan gerakan, dan
pose-pose relaksasi.
MANFAAT: Dapat membuat anda jadi lebih peka dan mudah berkonsentrasi.
Suhu ruang dapat membantu tubuh lebih cepat mengeluarkan racun-racun
yang ada sehingga dapat membuang stress. Bagi sebagian orang, bikram
yoga menjadi cara untuk
menurunkan berat badan.
2. Prenatal Yoga
Jenis senam yoga yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Terdiri dari beberapa kategori disesuaikan dengan umur kehamilan sang ibu.
INTI LATIHAN: Deep breath and movement. Proses bernapas yang
dilakukan dengan kesadaran penuh akan membantu ibu dapat menjalani
proses melahirkan.
MANFAAT: Membangkitkan kesadaran sang ibu akan kondisi tubuh dan
janinnya. Dapat membantu ibu agar lebih rileks menghadapi kondisi
kehamilannya.
3. Vinyas
Dikenal dengan nama flow yoga. Inilah jenis senam yoga bagi anda yang
gemar dengan gerakan-gerakan ritmis dan dinamis. Gerakan vinyasa yoga
mirip seperti layaknya saat kita sedang berdansa.
INTI LATIHAN: Keep moving and flow. Komponen utama yang menjadi
jantung dari gerakan yoga ini adalah pernapasan. Semua gerakan yoga
dilakukan secara perlahan dan selaras dengan proses bernapas kita.
MANFAAT: Menyelaraskan tubuh dengan kekuatan napas yang dimiliki.
4. Hatha Yoga
Salah satu cabang yoga adalah Hatha Yoga. Hatha yoga menekankan pada
teknik asana (postur), pranayama (olah nafas), bandha (kuncian) serta
mudra (gestur). Hatha yoga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi para
pemula.
INTI LATIHAN: Hatha yoga meliputi latihan fisik yang ringan,
melibatkan setiap sendi pada tubuh dalam gerakan yang memperkuat,
melonggarkan, dan menyeimbangkan setiap anggota tubuh.
MANFAAT: Berlatih secara rutin membantu anda menyeimbangkan pikiran
dan tubuh, meningkatkan pengalaman spiritual, meningkatkan kesehatan,
serta mengurangi stress.
5. Ashtanga Yoga
Jenis senam yoga ini pertama kali dikembangkan oleh Sri K. Pattabhi
Jois. Ashtanga terinspirasi dari vinyasa yoga,, itu sebabnya gerakan
ashtanga bersifat aerobik.
INTI LATIHAN: Menekankan pada latihan fisik dan sinkronisasi dengan
napas. Gerakannya dilakukan secara progresif, tanpa jeda, dengan
serangkaian pose yoga yang dapat membuat anda berkeringat.
MANFAAT: Meningkatkan sirkulasi darah dan stamina tubuh, menurunkan
berat badan, serta memperkuat otot. Latihan ini tergolong halus dan
tanpa jeda.
6. Iyengar Yoga
Dikembangkan oleh BKS. Jenis senam yoga ini mengutamakan pada
kekuatan dan daya tahan. Faktor lain yang membedakan iyengar dengan
jenis yoga lain adalah penggunaan alat bantu seperti tali, bantal, dan
blok.
INTI LATIHAN: Menitikberatkan pada keselarasan pose-pose tubuh.
Bergerak perlahan dengan fokus pada posisi tubuh, termasuk tumit dan
jari. Pose yang dilakukan harus benar dan dapat dibantu dengan beberapa
alat bantu. Cocok untuk segala jenis usia.
MANFAAT: Dapat dipakai sebagai salah satu bentuk terapi menyembuhkan
penyakit tertentu, misalnya insomnia dan migren. Dapat pula meningkatkan
keselarasan antara proses bernapas dengan berkegiatan, meningkatkan
konsentrasi, fleksibilitas, dan daya tahan tubuh.
7. Kundauni Yoga
Dikenal juga sebagai jenis yoga of awareness (yoga untuk kesadaran). Jenis senam yoga ini menekankan pada aliran dan pernapasan.
INTI LATIHAN: Breath of fire, yaitu melakukan pranayama (teknik
pernapasan) dengan cara bernapas cepat dan ritmis. Selain melakukan
pose-pose yoga, kundalini juga mencakup
latihan meditasi, latihan pernapasan, dan bernyanyi.
MANFAAT: Membangkitkan energi kundalini, di mana potensi psikoenergetik akan memandu Anda mencapai peningkatan spritual.
8. Power Yoga
Yoga ini merupakan pengembangan dari ashtanga yoga. Penggagasnya
adalah Beryl Bender Birch dan Kanye West dari American Yoga Teachers.
Sering juga disebut sebagai gym yoga karena menggabungkan antara
peregangan, latihan kekuatan, dengan meditasi.
INTI LATIHAN: Menekankan pada kekuatan dan fleksibilitas.
MANFAAT: Meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas
9. Ishta Yoga
Ishta yoga merupakan kombinasi yoga klasik dan kontemporer, yaitu
hatha, tantra, dan ayurveda (ISHTA, kependekan dari Integrated Science
of Hatha, Tantra, and Ayurveda).
INTI LATIHAN: Tiap kelas biasanya memiliki tema, misalnya untuk
menyeimbangkan cakra, memperkuat fisik, menenangkan pikiran dan
perasaan.
MANFAAT: Menstabilkan fisik dan mental sesuai dengan kondisi tubuh dan kepribadian masing-masing orang.